Puspitasari, Anak Sumbawa Penderita Anemia Dibantu Gubernur

Sumbawa, NTB
Aksi cepat Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc, merespon pengaduan di media sosial (Medsos) terkait isu Sosial dan Kesehatan tidak pernah Padam. Hari ini, Minggu (20/12) Dilakukan Assesment dan memberikan bantuan dana bagi Debi Puspitasari (12) anak asal RT 001 RW 001 Dusun Sabedo 1 Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa.

Sentuhan gerakan respon Sosial dan Kesehatan tanpa dugaan dari Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB, bukan isapan jempol belaka. Aksi tanpa pamrih ini dalam rangka menambal kondisi yang belum tersentuh kebijakan. Agar pelayanan terhadap rakyat harus nyata dan bukan kata-kata semata.

” Saat mendapat pengaduan di Medsos, kami langsung meminta Pendamping PKH untuk assment, selanjutnya diserahkan bantuan sejumlah dana,” Ungkap Gubernur NTB melalui Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, H. Ahsanul Khalik S.Sos MH, pada siaran Pers, Minggu (20/12)

Menurut Khalik sapaan Akrab Pria yang baru merilis buku JPS Gemilang ini, bahwa Gubernur NTB terbuka soal Pengaduan masyarakat di medsos. Unggahan pengaduan langsung direspon dengan tindakan penjangkuan. Sumber daya yang dilibatkan merupakan pilar sosial di Dinas Sosial Provinsi dan Kabupaten Kota. Kemudian hasilnya dikoordinasikan dengan instansi Provinsi dan Kabupaten/Kota yang berkaitan langsung, agar mendapatkan penanganan yang lebih serius.

Seperti penjangkauan kali ini, Aseesment dilakukan oleh Koordinator dan Pendamping PKH di Kabupaten Sumbawa. Berikut kemudian dilalukan koordinasi berjenjang. Hasilnya Debi Puspitasari penderita Anemia langsung dibantu Gubernur NTB didukung Kepala Dinas Sosial Provinsi dan Kabupaten Sumbawa melalui Pilar sosialnya.

Lebih lanjut Khalik mengutip hasil assement Pendamping PKH, anak tersebut oleh Zainal Abidin-Siti Hajar selaku orang tua pernah dilakukan pemeriksaan di Puskesmas Utan. Kemudian pada akhir bulan Oktober dirujuk ke RS Rujukan HL. Manambai Sumbawa. Lantas, rujukan lanjutan kedua di bulan November ke RSUP di Mataram.

Informasi lainnya, Kondisi badan anak itu menguning, sebelum gusi berdarah dan mengalami kejang. Tenaga medis menganjurkan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hanya saja keluarganya saat itu terkendala biaya karena ada beberapa obat yang tidak bisa masuk pembiayaan BPJS. Akhirnya keluarga memutuskan untuk pulang kembali ke Sumbawa.

“Anak itu menderita sakit sekitar dua bulan terakhir,” Kutip Khalik

Sementara saat ini, orang tua Puspitasari adalah salah seorang penerima bantuan Sosial Non Tunai PKH dan Sembako/BPNT Kemensos RI dan BPJS Kesehatan.

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *