Mataram-Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat, senin 19 Juni 2017, pada melaksanakan kegiatan seleksi bagi Tagana teladan 2017. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan tindak lanjut surat Kemensos tentang seleksi Tagana teladan.
Proses seleksi yang dilakukan secara bertahap mulai dari tingkat kabupaten- kota dan dilanjutin dengan seleksi ditingkat provinsi, hasil seleksi dari tingkat provinsi Tagana teladan akan mewakili ikut seleksi pada tingkat pusat (Kementerian Sosial).
Pelaksanaan kegiatan ini merupakan bentuk perhatian sekaligus penghargaan bagi Tagana yang aktif baik dalam kegiatan penanggulangan bencana maupun pada kegiatan sosial lainnya.
Kegiatan ini juga diharapkan bisa menjadi virus positif bagi Tagana untuk lebih mantap dan lebih aktif lagi dalam penanggulangan bencana, dalam seleksi dilakukan secara transparansi dengan penilaian oleh masing- masing tim penilai secara terpisah sehingga penilaian tidak bisa diintervensi oleh satu sama lain tim penilai. Adapun yang menjadi poin penilaian dalam seleksi ini adalah seputaran keterampilan dan dedikasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai Tagana.
“Harapan kedepan juga dengan ada kegiatan semacam ini bisa memberi semangat baru serta pengalaman baru bagi Tagana. Baik Tagana yang diseleksi maupun Tagana yang tidak ikut dalam seleksi sehingga dalam penanganan masalah sosial lainnya mereka sudah memahami karena dalam proses seleksi ada arahan- arahan dari tim seleksi tentang penanggulangan bencana,” kata Kepala Dinas Sosial provinsi NTB H. Ahsanul Khalik.
Ditambahkan, Tagana yang diseleksi bisa menjadi contoh bagi Tagana lainnya agar mereka tetap aktif dan memiliki jiwa keikhlasan. Sebab, dengan keikhlasan akan melahirkan pribadi yang memiliki kemangaatan bagi diri dan masyarakat secara luas.
“Kepada siapapun yang terpilih menjadi Tagana teladan di tingkat provinsi, agar bisa membawah nama baik Tagana NTB serta menjaga kepercayaan dinas yang mengutusnya sehingga pada akhirnya betul- betul menjadi Tagana teladan dan menjadi panutan Tagana lainnya,” tambahnya.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Provinsi NTB Drs Hariyadi Widyatmoko menyampaikan bahwa Persyatanan Menjadi anggota Tagana teladan cukup berat, seperti harus aktif minimal lima tahun berturut- turut dalam penanggulangan bencana dengan dibuktikan sertifikat. Dari satu persyaratan saja bisa menggambarkan bahwa tagana teladan tidak gampang untuk dicapai dan untuk menjadi Tagana teladan dibutuhkan keikhlasan.
“Tagana merupakan relawan murni yang dimiliki oleh Dinas Sosial Provinsi dengan pembina utama adalah Kementerian Sosial,” katanya. (*)