Memperkuat Restorasi Sosial Melalui Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial

Bima, Dinas Sosial Provinsi NTB melaksanakan kegiatan Sosialisasi Restorasi Sosial dengan tema “Memperkuat Restorasi Sosial Melalui Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial” pada tanggal 3 Mei 2018 di Aula STKIP Taman Siswa Bima. Dalam laporan Panitia yang disampaikan oleh Drs. Junaidy Usman, Kasi Kepahlawanan dan Penyuluhan Sosial bahwa “Kegiatan Sosialisasi Restorasi Sosial merupakan program baru  dan pertama kali dilaksanakan di tahun 2018, dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang, berasal dari berbagai elemen masyarakat yang merupakan potensi sumber kesejahteraan sosial, seperti: Relawan Sosial, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Tokoh Pendidikan, akarang Taruna, aktivis kemanusiaan, mahasiswa, pengurus organisasi sosial, LSM, dan lain-lain. Kegiatan ini terselenggara atas dukungan dana Dekonsentrasi dari Kementerian Sosial RI.”

Kegiatan Sosialisasi Restorasi Sosial ini dibuka oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bima, H. Salahuddin, S.H., M.Si. Dalam sambutannya beliau menyampaikan “Terima kasih atas kepercayaan Dinas Sosial Provinsi NTB untuk mengambil tempat pelaksanaan kegiatan Sosialisasi ini di  Kabupaten Bima.” Pada kesempatan tersebut juga beliau menyampaikan bahwa “Bima  masih menghadapi berbagai macam permasalahan sosial, antara lain seperti perkelahian antar kampung, dan peredaran Narkoba yang  merambah sampai ke kalangan pemuda dan anak-anak. Kegiatan seperti ini diperlukan dalam rangka untuk mengurangi dan meminimalisir kejadian dan perilaku negatif, paling tidak para peserta ini nanti akan dapat memberikan pencerahan kepada warganya akan pentingnya hidup rukun, damai, tidak saling curiga, dan saling hormat menghormati. Sebagai orang tua yang sudah merasakan hidup tigapuluh empatpuluh tahun yang lalu, saya melihat di zaman sekarang telah banyak yang hilang, salah satunya kearifan lokal kita hidup gotong royong. Kesadaran dan budaya gotong royong sebagai jatidiri masyarakat Indonesia telah hilang”,  katanya.

Dalam kegiatan sosialisasi yang dipandu oleh Dra. Hj. Juhda, Kabid Usaha Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Bima tersebut hadir juga Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Provinsi NTB, H. Amir, S.Pd., MM. Dalam paparannya beliau  menyampaikan bahwa “Restorasi Sosial merupakan  implementasi dari program Nawa Cita dalam upaya untuk memperbaiki dan memulihkan nilai-nilai luhur jati diri dan kepribadian bangsa Indonesia. Juga untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang hidup rukun, damai, bermoral, dan berbudaya. Restorasi Sosial dimaksudkan untuk meletakkan Pancasila pada fungsi dan peranannya sebagai dasar filsafat negara, membebaskannya dari stigma, serta diberi ruang pemaknaan yang cukup untuk merespon tantangan perubahan zaman. Restorasi sosial dilakukan dengan memberikan penguatan kepada masyarakat guna menumbuhkan kembali nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia, kearifan lokal seperti budaya gotong royong yang dulu sudah mengakar namun tampak mulai pudar saat ini.”

 

Di bagian akhir Syahbuddin, S. Pd., M.Pd, Akademisi STKIP Taman Siswa yang juga sebagai Narasumber pada kegiatan tersebut dengan materi tentang “Peranan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa dalam Membentuk Karakter Generasi Muda”  mengatakan bahwa

“Semangat dan nilai-nilai dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai kristalisasi nilai-nilai perjuangan Bangsa Indonesia mutlak perlu diteruskan, diwarisi dan dikembangkan oleh para generasi muda, sebab nilai-nilai 1945 memang tak dapat dilepaskan dari eksistensi Proklamasi 1945.” Syahbuddin juga menyampaikan “ada tiga unsur pokok dalam pendidikan karakter: 1. Mengetahui kebaikan (knowing the good); 2. Mencintai kebaikan (desiring the good); 3. Melakukan kebaikan (doing the good).”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *