
Nusa Tenggara Barat ke depan harus terus memperkuat mitigasi bencana berbasis masyarakat melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Kampung Siaga Bencana. Pasalnya, ancaman bencana terus ada, mulai gempa bumi, tsunami, gunung meletus, hingga banjir bandang.
Penguatan informasi mengenai kebencaan sangat dibutuhkan sebagai langkah mitigasi kebencanaan, saat bencana dan pasca bencana, Kegiatan Penguatan Informasi Kebencanaan yang diselenggarakan Dinas Sosial Provinsi NTB dalam hal ini Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) bertempat di Hotel Montana Lombok Barat dengan peserta yang berasal dari seluruh Dinas Sosial Kab/Kota se NTB dan Koordinator Tagana se NTB terhitung sejak tanggal 11 – 13 Februari 2020.

Dalam sambutan Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB Dra. T. Wismaningsih Drajadiah sekaligus membuka kegiatan tersebut menjelaskan bahwa Tagana berperan penting dalam menjalankan salah satu Visi Misi NTB Gemilang dalam hal ini mewujudkan NTB Tangguh dan Mantap, pemahaman tentang pentinya kesiapsiagaan bencana harus dimulai dari anak-anak sampai orang dewasa oleh karna itu peran Taruna Siaga Bencana seperti program TMS (Tagana Masuk Sekolah) dan KSB (Kampung Siaga Bencana) harus benar-benar optimal, tegasnya.

Peran Teknologi tidak bisa dilepaskan diera milenial saat ini, begitupun informasi tentang kesiapsiagaan potensi bencana yang ada di NTB, oleh karna itu masyarakat harus benar-benar memanfaatkan era teknologi saat ini, seperti yang dijelaskan Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos NTB Sulaiman Jamsuri, S.Ag. M.AP, menghadapi era teknogi informasi industry 4.0 Tagana dan Masyarakat harus mampu berevolusi mengikuti Perkembangan Zaman serta tagana harus memiliki sosial skill berbasis IT, ungkapnya.

Untuk mewujudkan hal itu dalam kegitan Penguatan Informasi tersebut Tagana se Provinsi NTB dibekali dengan materi Manajemen Informasi pada penanggulangan Kebencanaan yang dimana menerapkan 3W 5W dalam pengumpulan data yang Komprehensif untuk menghasilkan data yang akurat, memudahkan dalam pemantauan dan pengawasan serta memastikan program yang berkualitas, efektif dan akuntabel.

Tidak hanya dari sisi teknologi dalam kegiatan tersebut hadir juga Kasubdit Kesiapsiagaan dan Mitigasi, Ditjen Linjamsos Kemensos RI Drs. Iyan Kusmadiana, MPS.Sp, menjelaskan tentang Tugas dari Tagana mulai dari pra bencana, saat bencana dan pasca bencana. Peran dari pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) dan Tagana Masuk Sekolah (TMS) menjadi focus terkait dengan memberikan pemahaman dan kesadaran bagi masyarakat tentang kerawanan dan ancaman bencana serta bagaimana membentuk jejaring kerja berkaitan dengan kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat dan bagaimana menerapkan Humanis, Adaptif, Dedikatif, Inklusif dan Responsif. (HADIR) yang menjadi slogan yang dilucurkan Kementrian Sosial RI baru-baru ini.