PKH di Desa Toya Mengundurkan diri

Penerima Bantuan Sosial Pemerintah melalui Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Toya Kecamatan Aikmel, Lombok Timur mengundurkan diri karena merasa sudah mampu.

Inak Mahkim warga Dusun Darul Ihsan Desa Toya kecamatan Aikmel Lombok Timur , mengundurkan diri dari kepesertaan Program Keluarga Harapan (PKH) pada 26 Juni 2020 karena merasa mampu.

Kini,Inaq Mahkim memiliki usaha penjualan aksesoris, seperti topi, ikat pinggang, kaos dan berbagai jenis aksesoris lainnya.

Inaq Mahkim sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) Produktif sampai saat ini terus aktif menjajakan jualannya di seputar Aikmel, tepatnya tidak jauh dari SPBU Lenek.

Hingga saat ini ,Catatan Nota pembelian yang dimiliki Inaq Mahkim sudah mencapai 25 juta rupiah dari modal yang awalnya hanya 3 juta rupiah.

Tidak hanya Inak Mahkim, salah seorang warga di Desa Toya Dusun Montor Lekong bernama Aton Margini juga mengundurkan diri dan tidak lagi menerima bantuan Sosial PKH karena merasa sudah mampu dan siap mandiri.

Alokasi dana bantuan PKH yang ia dapatkan dulunya dimanfaatkan sebagai tambahan modal usaha. Namun, hal itu terus berjalan hingga saat ini dan Aton Margini sudah mempunyai usaha sendiri, yaitu menjual sayuran dan sembako.

Sahrul Erwin, pendamping PKH di wilayah tersebut membenarkan adanya dua warga yang mengundurkan diri menerina bantuan PKH. “Dalam sebulan ini dua peserta yang kami dampingi mengundurkan diri karena merasa mampu,” ungkapnya kepada suaraselaparang.com via seluler.

Lebih jelas Erwin menyampaikan, bahwa Aton Margini mengundurkan diri sejak tanggal 6 Juni 2020. Sedangkan, Inaq Mahkim mengundurkan diri pada 26 Juni 2020.

Erwin juga mengungkapkan bahwa pihaknya terus mendampingi penerima bantuan sosial melalui program PKH tersebut hingga mereka mulai tumbuh berkembang dan mandiri secara ekonomi

“kami terus mendampingi setiap penerima untuk memberdayakan masyarakat,tak hanya dalam upaya panjang peningkatan kesejahteraan dan perekonomian tapi juga pada pembinaan hal-hal terkait lainnya seperti pola mengasuh anak, kesehatan, kepedulian terhadap disabilitas dan lansia.dan lainnya “

Pendamping PKH ini juga berharap pola pikir masyarakat pelan pelan mulai dirubah. Sehingga, masyarakat tidak bergantung terhadap Bantuan Sosial. Jika perubahan ekonomi dan kesejahteraan sosial mulai dirasakan oleh masyarakat penerima program PKH , tentu akan sangat bijaksana supaya mengundurkan diri tanpa ada unsur paksaan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *