Mataram, Dinas Sosial Provinsi NTB mendukung pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang dilaksanakan serentak pada tanggal 23 Juli 2024 dengan menggerakan seluruh Pilar Sosial seperti Pendamping Sosial PKH, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Sakti Peksos dan lainnya. Untuk melakukan monitoring kepada masyarakat luas tentang pentingnya menghadiri Pemberian Imunisasi Polio oleh tenaga Kesehatan pada layanan Kesehatan di setiap Desa di Seluruh Kabupaten Kota.
Kepala Dinas Sosial Dr. Ahsanul Khalik, S.Sos M.H. menjelaskan pelibatan SDM Pilar Sosial dalam Sosialsasi dan Monitoring merupakan instrument yang tepat, dimana para Pilar Sosial ini merupakan pengawas langsung pada Bantuan Sosial yang diterima masyarakat baik penerima Bansos PKH, Sembako/BPNT atau Bansos yang bersumber dari Pemerintah Daerah.

Khusus penerima Bansos PKH memiliki anggota keluarga dengan komponen kesehatan didalamnya ada Ibu Hamil dan Balita. Data sasaran penerima bansos tersebut secara regular wajib hadir dalam kegiatan posyandu. Sehingga pada kegiatan PIN Polio hadir seperti biasa untuk membawa anak balita untuk mendapatkan Polio dari petugas Kesehatan di lokasi Posyandu.
Saat ini, seluruh Pendamping Sosial PKH, TKSK, Sakti Peksos di seluruh Kabupaten/kota bergerak melakukan monitoring sebagai bentuk verifikasi kehadiran KPM membawa anak balita di Posyandu yang tersedia
“Hari ini serentak monitoring dilakukan, salah satunya Dinas Sosial turun langsung bersama Pendamping Sosial di lokasi verifikasi kehadiran KPM Penerima bansos di Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat di Desa Ombe baru 47 Balita dan Desa Lelede 69 Balita. Disana ada 47 Balita,” Ungkapnya, Selasa (23/7)
Tidak hanya di Lombok Barat, Lanjut Ahsanul menyebutkan bahwa Pilar sosial di Kabupaten Kota se Provinsi NTB bergerak serentak untuk melakukan verifikasi dan monitoring kehadiran KPM Penerima bansos PKH dan Sembako/BPNT. Dalam rangka memberikan pemahaman dan mendampingi KPM Penerima bansos yang memiliki anak usia 0 bulan sampai 7 bulan tahun 11 bulan 29 hari, untuk hadir menjadi peserta PIN Polio di fasilitas Pelayanan Kesehatan terdekat yang telah disiapkan.
Oleh Karenanya, Dr. AKA sapaan akrab pria yang pernah menjadi penjabat Bupati Lombok timur itu, menegaskan data kehadiran penerima bansos yang memiliki data anak usia dini diatas dikoordinasikan dengan Pihak petugas Kesehatan yang hadir untuk dilakukan pemetaan kehadiran pemberian Polio. Tidak sampai disitu, kegiatan verifikasi kehadiran penerima bansos PKH secara rutin menjadi kegiatan regular pendamping PKH sebagai kewajiban komitmen penerima bansos mengakses layanan Kesehatan.
“Sebenarnya, Pendamping PKH dalam mendampingi atau verikfikasi kehadiran KPM membawa anak usia 0 bulan sampai 7 bulan tahun 11 bulan 29 hari pada fasilitas layanan kesehatan merupakan kegiatan rutin dalam pelaksanaan PKH,” Tandas Ahsanul.

“Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh Pilar sosial yang telah memberikan dukungan pada kegiatan PIN Polio. Begiutu juga dengan seluruh Kepala Dinas Sosial Kabupaten/Kota. Dimohon tetap sinergis dengan Petugas Kesehatan Kabupaten/Kota masing-masing dalam mensukseskan kegiatan PIN Polio. Anak Sehat , keluarga Bahagia, Daerah sejahterah,” tambahnya
Ibu Penerima PKH, Lisanti ( 30) asal Dusun Lede Dese desa Lelede Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat , begitu semangat hadir dalam kegiatan PIN Polio. Baru pertama kali menerima polio. Kegiatan ini snagat bermanfaat untuk anak kami, apalagi anak saya dua orang masih usia balita dan usia anak pra sekolah (apras), khusus yang apras mendapatkan polio di Paud almuhidin Desa Lelede.
“kami bersyukur, kegiatan ini ada di Desa kami. Sehingga kami orang awam memahami pentingnya poliso agar tidak berdampak buruk bagi Kesehatan fisik anak anak kami. Terimakasih ya pak…,”ucapnya
Ditempat yang sama, Kepala Dusun Lede Dese Desa Lelede, Sahabudin Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat, mengapresiasi kegiatan PIN Poliso. Dari kehadiran peserta ibu ibu yang memiliki anak sebanayk 48 orang. Sebelumnya belum pernah ada kegiatan pembberian Polio seperti ini. Jika dibandingkan dengan kehadirian peserta penerima Polio dengan kegiatan posyandu biasa jumlah peserta hamper sama. Artinya, kegiatan ini kegiatan rutin yang sudah difahami oleh masyarakat. Hanya saja perbedaannya, kesempatan kali ini ada pemberian Polio.
“Kegiatan Pemberian Polio ini, sangat bermanfaat bagi masyarakat. Agar Kesehatan anak balita di kampung kami bisa sehat karena terpenihi gizi dan sehat secara fisik,” Pujinya
Secara terpisah, Koreg PKH Bali Nusra, Mukhlis yang dikonfirmasi terkait dukungan serentak oleh pendamping Sosial di seluruh Kabupaten Kota Provinsi NTB pada pelaksanaan monitoring dan verifikasi kehadiran KPM pada PIN Polio ini, Merupakan kegiatan rutin yang disinergikan dengan pelaksanan PIN Polio. Seperti biasa, SDM PKH membantu mendorong dan mendampingi KPM PKH mengakses layannan Kesehatan di setiap Desa dii kabupaten/Kota masing-masing.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini,” ungkapnya didampingi oleh Korwil PKH NTB dan Korkab PKH Lombok Barat.
